Minggu, 18 Oktober 2015

Doa Menjadikan Sebab Sesuatu Yang Belum Di sebabkan

( Ijazah min Al-Habib Muhammad Bin Ali Syahab, Palembang Darussalam )

اَللَّهُمَّ ياَسَبَبَ مَنْ لاَسَبَبَ لَهُ، ياَسَبَبَ كُلِّ ذِى سَبَبٍ، ياَمُسَبِّبَ الْأَسْباَبِ مِنْ غَيْرِ سَبَبٍ، صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ، وَاَغْـنِنِي بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَبِطَاعَتِكَ عَنْ مَعْصِيَّتِكَ، وَبِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ،ياَحَيُّ ياَقَـيُّوْمُ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ، وَتُبْ عَلَيَّ ياَكَـرِيْمُ وَاغْفِرْلِي ياَحَلِيْمُ، وَتَقَبَّلْ مِنِّي وَاسْمَعْ دُعَائِي وَلاَ تُعْرِضْ عَنِّي فَـإِنِّي عَبْدُكَ وَابْنِ عَبْدِكَ وَابْنِ اَمَتِكَ فَقِيْرٌ بَيْنَ يَدَيْكَ، سَائِلُكَ بِبَابِكَ، وَاقِفٌ بِفِنَائِكَ، اَرْجُوْ مِنْكَ، وَاَطْلُبُ مَا عِنْدَكَ وَاَسْتَفْتِحُ مِنْ خَزَائِنِكَ، سُبْحَانَكَ اَنْتَ اللهُ الْعَظِيْمُ، اَلْحَلِيْمُ اَلْجَوَادُ الْكَرِيْمُ، جُدْ عَلَيَّ مِنْ فَضْلِكَ وَتَكَرَّمْ مِنْ رَحْمَتِكَ، وَتُبْ عَلَيَّ ياَسَيِّدِى تَوْبَةً نَصُوْحًا، فَـإِنِّي اَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ وَلاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ، اَللَّهُمَّ اقْذِفْ فِى قَلْبِى رَجَاءَكَ، وَاقْطَعْ رَجَائِى عَمَّنْ سِوَاكَ، حَتَّى لاَاَرْجُوْ اَحَدًا غَيْرَكَ. اَللَّهُمَّ ماَ ضَعُفَتْ عَنْهُ قُوَّتِى وَقَصُرَ عَنْهُ عَمَلِى وَلَمْ تَنْتَهِ اِلَيْهِ رَغْبَتِى وَلَمْ تَبْلُغْهُ مَسْأَلَتِى وَلَمْ يَجْرِ عَلَى لِسَانِى مِمَّا اَعْطَيْتَ اَحَدًا مِنَ اْلاَوَّلِيْنَ وَاْلآخِرِيْنَ مِنَ الْيَقِيْنِ، فَخُصَّنِى بِهِ ياَاَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ اَلنَّـبِيِّ اْلأُمِّيِّ وَآلِهِ الطَّاهِرِيْنَ وَسَلِّمْ كَثِيْرًا بِرَحْمَتِكَ ياَاَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. سُبْحَانَ رَبِكَ رَبِّ اْلعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمُ عَلَى اْلمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُللهِ رَبِّ اْلعَالـَمِـيْنَ.

Wahai Allah Wahai Penyebab dari yang tidak memiliki sebab, Wahai Penyebab segala sesuatu yang memiliki sebab, wahai penyebab segala sebab dengan tanpa sebab, semoga Allah melimpahkan rahmatNya kepada junjungan kami nabi Muhammad dan keluarga beliau dan berilah kami kekayaan dengan kehalalanMu jauh dari keharamanMu dan keta’atan kepadaMu jauh dari maksiat kepadaMu, dan anugerah dariMu jauh dari selainMu, Ya Hayyu Ya Qoyyum semoga Allah melimpahkan rahmatNya kepada junjungan kami nabi Muhammad dan keluarga beliau, dan semoga Engkau terima tobat kami Ya Kariim dan ampunilah kami Ya Haliim, dan terimalah serta dengarkanlah doa kami dan janganlah Engkau menjauh dari kami,

Maka sesungguhnya kami adalah hambaMu, anak hambaMu, anak dari hambaMu ( amat ) kami adalah hambaMu yang faqir ( butuh ) kepadaMu, yang meminta di pintuMu, yang berhenti diberandaMu, yang berharap kepadaMu, dan meminta sesuatu di sisiMu dan berharap di bukakan dari simpananMu, Maha Suci Engkau - Allah Yang Maha Agung, Yang Maha Dermawan, Yang Maha Baik Yang Maha Mulia, limpahkanlah sebesar besarnya kepada kami anugerahMu dan muliakanlah kami dengan rahmatMu, dan terimalah tobat kami wahai Tuanku dengan tobatan nashuha, maka sesungguhnya kami meminta ampunan kepadaMu dan bertaubat kepadaMu, dan tiada daya serta upaya kami kecuali dengan daya dan upaya / kekuatan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung.

Ya Allah, tanamkanlah pada hatiku harapan kepadaMu, dan hilangkanlah ( putuskanlah ) harapanku kepada selainMu sehingga aku tidak mengharapkan ( pertolongan ) seseorang selain dariMu. Ya Allah, apa yang telah menyebabkan lemah kekuatanku dan berkurangnya amalku sedang keinginanku belum berkesudahan dan masalahku pun belum mencapai yang di maksud. Dan pula terungkap pada lidahku dari keyakinan yang Engkau berikan kepada orang orang terdahulu dan yang terkemudian. Maka secara khusus anugerahkanlah kepadaku, Wahai Dzat Yang Paling Penyayang di antara yang Penyayang.

Dan semoga Allah melimpahkan kesejahteraan dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, keluarga serta sahabatnya semua. Dengan keutamaan kesucian Tuhan-MU, Tuhan Yang Maha Agung dari apa yang disifati ( oleh manusia ) dan keselamatan atas para Rasul dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta Alam.


Riwayat yang menyertai Doa ini :

Assayyid Ali Bin Thawus R.a mengatakan ada satu lafadz doa yang sudah mujarab dan mustajab untuk minta keluasan rezeqi dan lafadz doa itu tertera di kitab Tharikh Al-fadhil Ali Bin Anjab yang lebih di kenal dengan Ibnus Sa’ii.

Beliau mengisahkan bahwa Ahmad Bin Muhammad Al-Gadisi Addharir menceritakan kepadanya bahwa pada saat dia tiba di kota Baghdad, dia berada dalam keadaan faqir dengan kondisi yang cukup buruk. Dia tidak memiliki sesuatu untuk menutupi keperluan hidupnya sehari hari.
Begitulah yang dialaminya sehingga berjalan beberapa waktu lamanya, akibat dari lamanya dia berada dalam keadaan begitu sehingga keadaannya jadi tambah menyedihkan. Pada suatu ketika dia mendapatkan ilham lafadz sebuah doa, maka dia mulai berdoa dengan lafazd doa itu dan di rutinkannya setiap hari.

Tidak lama waktu yang berselang dari saat dia mulai merutinkannya, Allah Ta’alaa telah mudahkan baginya untuk mendapatkan rezeqi dengan sebab sebab yang sangat mudah sehingga keadaannya pun berubah jadi membaik dan dia pun berubah menjadi seseorang yang dalam keadaan berada dan kaya raya.
Setelah mendengar cerita apa yang di ceritakannya itu, maka saya tanyakan kepadanya bagaimana lafadz doa itu ? di jawab oleh beliau ialah ….. ( doa di atas, red )

Sehubungan dengan doa ini as-sayyid Murthada berkata,” doa ini bagi kami dia adalah termasuk dari sejumlah doa doa yang menjadi perhatian kami. Reaksi yang di timbulkan doa ini sangat cepat sekali – tidak lebih dari 15 hari merutinkannya sudah nampak hasilnya terwujud menyeluruh.”

Dan di katakannya pula,” ada seseorang yang mengadu kepada kami tentang kesusahan dirinya. Dia mengadukan hal itu kepada kami berulang kali. Keluhannya adalah tentang keadaan dirinya yang dalam serba tidak berkecukupan, dan besarnya beban tanggungan keluarga yang harus di pikulnya, maka kami ajarkan kepadanya doa ini agar dia merutinkannya dan di patuhinya.

Hasilnya – Alhamdulillah …. Tidak lama dari saat itu terbukalah baginya lapangan pekerjaan dan dia pun mendapat penghasilan yang baik serta mendapat barokah berupa harta kekayaan yang banyak dan di perolehnya dengan cara yang mudah.” ( Nukil min kitab Al-Makhroju Minal Musykilati Wadz Dzofaru Bil-Hasanati ) 

Catatan dari Kami :

Ini Doa saya terima sekitar tahun 2001 dari Syeikhina Al-Habib Muhammad Bin Ali Syahab, Palembang Darussalam. Secara khusus ijazah doa ini beliau tuliskan di dalam kitab saya. Sejauh ini ... saya belum pernah kecewa menggunakan doa tersebut. Sangat Mujarab !!!
Ini Doa saya Ijazahkan kepada semua kaum muslimin dan muslimat sebagaimana saya di Ijazahkan dari Guru saya.
Ajaztukum .... dan semoga Doa Ismul Adzom ini berguna untuk antum terutama yang sedang mendapat cobaan / ujian rezeqi. Hafalkan dan gunakan dia ketika keadaanmu sempit.
Tanbieh ..................

( Ijazah ini di keluarkan untuk Umum tanggal 1 Muharam 1437 H Oleh Penterjemah Kitab Hikmah Klasik atau Ust. Taufiqurrahman )


Sumber : https://www.facebook.com/anggoro.dani.3/posts/1508326199479227

Artikel Terkait

1 komentar: