Selasa, 20 Oktober 2015

Amalan Penolak Nyamuk




Dikutip dari kitab An-Nawadir hal. 199

فائدة
لدفع البراغيث تقول : أيتها البراغيث السود ، إنكم فرقة من الجنود من عهد عاد وثمود ، أقسمت عليكم بالواحد المعبود ، تكونوا عن جلدي بعود أرسلت عليكم صاعقة مثل صاعقة عاد وثمود ، ولكم علي من العهود أن لا أقتل منكم والدا ولا مولودا ، انفروا فورا عجلا مرتين ، بارك الله فيكم

utk menolak nyamuk ucapkanlah :
[ayyatuhal baroghitsus suud, innakum firqotum minal junuud, min 'ahdi 'aadin wa tasamuud, aqsamtu alaikum bil waahidil ma'buud, takuunuu ala jildii ba'uud, arsaltu alaikum shoiqotan mitsla sho'iqoti 'aadin watsamuud, walakum alayya minal uhuud, al laa uqtila mingkum walidan wamauluudan, infiruu fauron ajilan 2X baarokallohu fiikum].

Faedah untuk menolak nyamuk :
" Wahai nyamuk hitam,sesungguh
nya kalian adalah satu golongan dari tentara dari zamannya kaum 'ad dan tsamud,aku bersumpah kepada kalian atas nama Allah yang maha Esa dan yang di sembah,jadilah kalian menjauh dari kulitku,aku utus kepada kalian satu teriakan seperti teriakan kepada kaum 'ad dan tsamud,bagi kalian terhadapku terdapat sebuah janji,yaitu aku tidak akan membunuh orang tua darimu tidak pula anak2mu,pergilah kalian saat ini juga secepatnya (dibaca 2 kali),semoga berkah Allah selalu bersama kalian.

Berikut ini ada satu cara lagi ,yaitu baca :

وَمَا لَنَا أَلَّا نَتَوَكَّلَ عَلَى اللَّهِ وَقَدْ هَدَانَا سُبُلَنَا وَلَنَصْبِرَنَّ عَلَى مَا آذَيْتُمُونَا وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُتَوَكِّلُونَ
7X
Kemudian membaca
إن كنتم مؤمنين فكفوا شركم وأذاكم عنا
- Kitab Syarah Mandhumatil Adab 2/355
فائدة لطرد البراغيث ( فائدتان ) : ( الأولى ) روى المستغفري في الدعوات عن أبي ذر رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال { : إذا آذاك البرغوث فخذ قدحا من ماء واقرأ عليه سبع مرات { وما لنا أن لا نتوكل على الله } الآية .
فإن كنتم مؤمنين فكفوا شركم وآذاكم عنا ، ثم ترشه حول فراشك ، فإنك تبيت آمنا من شرها }
وروى الديلمي في مسند الفردوس مثله من حديث أبي الدرداء مرفوعا

Faedah utk menolak nyamuk
Al mustaghfiri meriwayatkan dalam kitab ad da'awat dari abi dzar rodhiyallohu anhu dari Nabi shollallohu alaihi wasallam berkata : ketika ada nyamuk yang menyakitimu maka ambillah satu cawan air kemudian bacalah padanya tujuh kali firman Allah surat ibrahim ayat 12

وَمَا لَنَا أَلَّا نَتَوَكَّلَ عَلَى اللَّهِ وَقَدْ هَدَانَا سُبُلَنَا وَلَنَصْبِرَنَّ عَلَى مَا آذَيْتُمُونَا وَعَلَى اللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ الْمُتَوَكِّلُونَ

"Mengapa kami tidak akan bertawakkal kepada Allah padahal Dia telah menunjukkan jalan kepada kami,dan kami sungguh-sungguh akan bersabar terhadap gangguan-gangguan yang kamu lakukan kepada kami.Dan hanya kepada Allah saja orang-orang yang bertawakkal itu, berserah diri".
 
Jika kalian beriman maka cukupkanlah keburukan dan perbuatan menyakiti kalian dari kami.kemudian airnya di siramkan di sekitar tempat tidur,sungguh kamu akan tidur malam dengan aman dari gangguan nyamuk"

Hadits ini juga di riwayatkan oleh ad dailami dalam kitab musnad firdaus dari hadisnya abud darda' secara marfu'.
wallohu a'lam


Minggu, 18 Oktober 2015

Amalan agar tidak ditimpa kekurangan

 
Al-Imam 'Abdullah al-Harari smg Allah meridlainya berkata:
Barangsiapa membaca dzikir berikut ini, maka ia tidak akan ditimpa kekurangan

بسم الله الرحمن الرحيم
يا عظيم الجلال يا بديع الكمال يا كثير النوال يا دائم الإفضال يا حسن الفعال يا قائم بلا زوال
وصلى الله على سيدنا محمد وءاله وصحبه وسلم
 
Dibaca 20 kali setiap hari

Al-Hamdulillah, bbrp waktu yg lalu, saya telah memperoleh ijazah membaca dzikir ini dari Syekh Salim Alwan al-Husaini. Beliau jg memberikan izin pd saya untuk mengijazahkan amalan dzikir ini kpd sahabat-sahabat sekalian...
 
 



Doa Menjadikan Sebab Sesuatu Yang Belum Di sebabkan

( Ijazah min Al-Habib Muhammad Bin Ali Syahab, Palembang Darussalam )

اَللَّهُمَّ ياَسَبَبَ مَنْ لاَسَبَبَ لَهُ، ياَسَبَبَ كُلِّ ذِى سَبَبٍ، ياَمُسَبِّبَ الْأَسْباَبِ مِنْ غَيْرِ سَبَبٍ، صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ، وَاَغْـنِنِي بِحَلاَلِكَ عَنْ حَرَامِكَ وَبِطَاعَتِكَ عَنْ مَعْصِيَّتِكَ، وَبِفَضْلِكَ عَمَّنْ سِوَاكَ،ياَحَيُّ ياَقَـيُّوْمُ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَآلِ مُحَمَّدٍ، وَتُبْ عَلَيَّ ياَكَـرِيْمُ وَاغْفِرْلِي ياَحَلِيْمُ، وَتَقَبَّلْ مِنِّي وَاسْمَعْ دُعَائِي وَلاَ تُعْرِضْ عَنِّي فَـإِنِّي عَبْدُكَ وَابْنِ عَبْدِكَ وَابْنِ اَمَتِكَ فَقِيْرٌ بَيْنَ يَدَيْكَ، سَائِلُكَ بِبَابِكَ، وَاقِفٌ بِفِنَائِكَ، اَرْجُوْ مِنْكَ، وَاَطْلُبُ مَا عِنْدَكَ وَاَسْتَفْتِحُ مِنْ خَزَائِنِكَ، سُبْحَانَكَ اَنْتَ اللهُ الْعَظِيْمُ، اَلْحَلِيْمُ اَلْجَوَادُ الْكَرِيْمُ، جُدْ عَلَيَّ مِنْ فَضْلِكَ وَتَكَرَّمْ مِنْ رَحْمَتِكَ، وَتُبْ عَلَيَّ ياَسَيِّدِى تَوْبَةً نَصُوْحًا، فَـإِنِّي اَسْتَغْفِرُكَ وَاَتُوْبُ اِلَيْكَ وَلاَحَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ، اَللَّهُمَّ اقْذِفْ فِى قَلْبِى رَجَاءَكَ، وَاقْطَعْ رَجَائِى عَمَّنْ سِوَاكَ، حَتَّى لاَاَرْجُوْ اَحَدًا غَيْرَكَ. اَللَّهُمَّ ماَ ضَعُفَتْ عَنْهُ قُوَّتِى وَقَصُرَ عَنْهُ عَمَلِى وَلَمْ تَنْتَهِ اِلَيْهِ رَغْبَتِى وَلَمْ تَبْلُغْهُ مَسْأَلَتِى وَلَمْ يَجْرِ عَلَى لِسَانِى مِمَّا اَعْطَيْتَ اَحَدًا مِنَ اْلاَوَّلِيْنَ وَاْلآخِرِيْنَ مِنَ الْيَقِيْنِ، فَخُصَّنِى بِهِ ياَاَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ اَلنَّـبِيِّ اْلأُمِّيِّ وَآلِهِ الطَّاهِرِيْنَ وَسَلِّمْ كَثِيْرًا بِرَحْمَتِكَ ياَاَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ. سُبْحَانَ رَبِكَ رَبِّ اْلعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلاَمُ عَلَى اْلمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُللهِ رَبِّ اْلعَالـَمِـيْنَ.

Wahai Allah Wahai Penyebab dari yang tidak memiliki sebab, Wahai Penyebab segala sesuatu yang memiliki sebab, wahai penyebab segala sebab dengan tanpa sebab, semoga Allah melimpahkan rahmatNya kepada junjungan kami nabi Muhammad dan keluarga beliau dan berilah kami kekayaan dengan kehalalanMu jauh dari keharamanMu dan keta’atan kepadaMu jauh dari maksiat kepadaMu, dan anugerah dariMu jauh dari selainMu, Ya Hayyu Ya Qoyyum semoga Allah melimpahkan rahmatNya kepada junjungan kami nabi Muhammad dan keluarga beliau, dan semoga Engkau terima tobat kami Ya Kariim dan ampunilah kami Ya Haliim, dan terimalah serta dengarkanlah doa kami dan janganlah Engkau menjauh dari kami,

Maka sesungguhnya kami adalah hambaMu, anak hambaMu, anak dari hambaMu ( amat ) kami adalah hambaMu yang faqir ( butuh ) kepadaMu, yang meminta di pintuMu, yang berhenti diberandaMu, yang berharap kepadaMu, dan meminta sesuatu di sisiMu dan berharap di bukakan dari simpananMu, Maha Suci Engkau - Allah Yang Maha Agung, Yang Maha Dermawan, Yang Maha Baik Yang Maha Mulia, limpahkanlah sebesar besarnya kepada kami anugerahMu dan muliakanlah kami dengan rahmatMu, dan terimalah tobat kami wahai Tuanku dengan tobatan nashuha, maka sesungguhnya kami meminta ampunan kepadaMu dan bertaubat kepadaMu, dan tiada daya serta upaya kami kecuali dengan daya dan upaya / kekuatan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung.

Ya Allah, tanamkanlah pada hatiku harapan kepadaMu, dan hilangkanlah ( putuskanlah ) harapanku kepada selainMu sehingga aku tidak mengharapkan ( pertolongan ) seseorang selain dariMu. Ya Allah, apa yang telah menyebabkan lemah kekuatanku dan berkurangnya amalku sedang keinginanku belum berkesudahan dan masalahku pun belum mencapai yang di maksud. Dan pula terungkap pada lidahku dari keyakinan yang Engkau berikan kepada orang orang terdahulu dan yang terkemudian. Maka secara khusus anugerahkanlah kepadaku, Wahai Dzat Yang Paling Penyayang di antara yang Penyayang.

Dan semoga Allah melimpahkan kesejahteraan dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, keluarga serta sahabatnya semua. Dengan keutamaan kesucian Tuhan-MU, Tuhan Yang Maha Agung dari apa yang disifati ( oleh manusia ) dan keselamatan atas para Rasul dan segala puji bagi Allah Tuhan semesta Alam.


Riwayat yang menyertai Doa ini :

Assayyid Ali Bin Thawus R.a mengatakan ada satu lafadz doa yang sudah mujarab dan mustajab untuk minta keluasan rezeqi dan lafadz doa itu tertera di kitab Tharikh Al-fadhil Ali Bin Anjab yang lebih di kenal dengan Ibnus Sa’ii.

Beliau mengisahkan bahwa Ahmad Bin Muhammad Al-Gadisi Addharir menceritakan kepadanya bahwa pada saat dia tiba di kota Baghdad, dia berada dalam keadaan faqir dengan kondisi yang cukup buruk. Dia tidak memiliki sesuatu untuk menutupi keperluan hidupnya sehari hari.
Begitulah yang dialaminya sehingga berjalan beberapa waktu lamanya, akibat dari lamanya dia berada dalam keadaan begitu sehingga keadaannya jadi tambah menyedihkan. Pada suatu ketika dia mendapatkan ilham lafadz sebuah doa, maka dia mulai berdoa dengan lafazd doa itu dan di rutinkannya setiap hari.

Tidak lama waktu yang berselang dari saat dia mulai merutinkannya, Allah Ta’alaa telah mudahkan baginya untuk mendapatkan rezeqi dengan sebab sebab yang sangat mudah sehingga keadaannya pun berubah jadi membaik dan dia pun berubah menjadi seseorang yang dalam keadaan berada dan kaya raya.
Setelah mendengar cerita apa yang di ceritakannya itu, maka saya tanyakan kepadanya bagaimana lafadz doa itu ? di jawab oleh beliau ialah ….. ( doa di atas, red )

Sehubungan dengan doa ini as-sayyid Murthada berkata,” doa ini bagi kami dia adalah termasuk dari sejumlah doa doa yang menjadi perhatian kami. Reaksi yang di timbulkan doa ini sangat cepat sekali – tidak lebih dari 15 hari merutinkannya sudah nampak hasilnya terwujud menyeluruh.”

Dan di katakannya pula,” ada seseorang yang mengadu kepada kami tentang kesusahan dirinya. Dia mengadukan hal itu kepada kami berulang kali. Keluhannya adalah tentang keadaan dirinya yang dalam serba tidak berkecukupan, dan besarnya beban tanggungan keluarga yang harus di pikulnya, maka kami ajarkan kepadanya doa ini agar dia merutinkannya dan di patuhinya.

Hasilnya – Alhamdulillah …. Tidak lama dari saat itu terbukalah baginya lapangan pekerjaan dan dia pun mendapat penghasilan yang baik serta mendapat barokah berupa harta kekayaan yang banyak dan di perolehnya dengan cara yang mudah.” ( Nukil min kitab Al-Makhroju Minal Musykilati Wadz Dzofaru Bil-Hasanati ) 

Catatan dari Kami :

Ini Doa saya terima sekitar tahun 2001 dari Syeikhina Al-Habib Muhammad Bin Ali Syahab, Palembang Darussalam. Secara khusus ijazah doa ini beliau tuliskan di dalam kitab saya. Sejauh ini ... saya belum pernah kecewa menggunakan doa tersebut. Sangat Mujarab !!!
Ini Doa saya Ijazahkan kepada semua kaum muslimin dan muslimat sebagaimana saya di Ijazahkan dari Guru saya.
Ajaztukum .... dan semoga Doa Ismul Adzom ini berguna untuk antum terutama yang sedang mendapat cobaan / ujian rezeqi. Hafalkan dan gunakan dia ketika keadaanmu sempit.
Tanbieh ..................

( Ijazah ini di keluarkan untuk Umum tanggal 1 Muharam 1437 H Oleh Penterjemah Kitab Hikmah Klasik atau Ust. Taufiqurrahman )


Sumber : https://www.facebook.com/anggoro.dani.3/posts/1508326199479227

Minggu, 11 Oktober 2015

Amalan untuk menghilangkan bau mulut

نقل عن ثبت الشراباتي المذكور أنه سمع من والده غير مرة كيفية شريفة وأنها دواء لزوال ما يوجد في الفم من رائحة كريهة ناشئة عن أكل ذي ريح كريه أو غير ذلك وهي اللهم صل وسلم على النبي الطاهر قال ولكن إفادتها أن تتلى إحدى عشرة مرة بنفس واحد وأنها جربها هو وغيره فكانت كفلق الصبح.

Dinukil dari Asy-Syaikh'Abdul Karim Asy-Syarobati Al-Halbi bahwa beliau mendengar dari ayahnya tidak hanya sekali sebuah cara yang mulia dan ini adalah obat untuk menghilangkan bau mulut yang tidak disukai yang timbul dari makan makanan yang berbau tidak sedap atau selainnya,yaitu membaca:

اللهم صل وسلم على النبي الطاهر

ALLOHUMMA SHOLLI WA SALLIM 'ALAN NABIYYIT THOHIR

"Ya Allah, limpahkanlah shalawat dan salam kepada Sayyidina Muhammad, Nabi yang suci".
Dibaca sebanyak 11 kali dalam sekali tarikan nafas. Insya Allah Mujarrob bi idznillah.
Wallohu a'lam.

- Al-Imam Al-'Arif Billah Asy-Syaikh Yusuf bin Isma’il An-Nabhani rahimahullah dalam Kitab Afdhalush Shalawat ‘Ala Sayyidis Sadat, Juz 5.


Rabu, 07 Oktober 2015

Amalan Menghilangkan Kemarahan Seseorang





Diantara perkara yang telah diwasiatkan oleh khalifatus-salaf, Al habib Abdul Qadir bin Ahmad Asseggaf Rahimahullahu Ta’ala. Adalah merutinkan mengamalkan Hadist yang dijelaskan didalam kitab “Al jaami’ us shogir” karangan Al imam As-sayuthi. Dari apa yang telah diriwayatkan oleh sayyidah Aishah Radhiyallahu anha. Dari baginda Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bahwasanya, Baginda Nabi perintahkan Sayyidah Aishah untuk membaca Dzikir ini selepas Shalat Subuh.

اللهم أذهب غيظ قلبي وأجرني من مظلات الفتن


Dibaca 7x. diantara khasiatnya adalah menghilangkan kemarahan seseorang.

Doa ini layak diajarkan kepada keluarga dan anak-anak, Wallahu A’lam.



Sumber : Suara-NU.com


  
"Menentang Al-Haq Azza wa Jalla atas takdir yang telah ditentukan-Nya berarti kematian agama, kematian tauhid, bahkan kematian tawakkal dan keikhlasan. Hati seorang mukmin tidak mengenal kata mengapa dan begaimana, tetapi ia hanya berkata,"Baik." (Syaikh Abdul-Qadir Al-Jilany rah.a)

Amalan Memperpendek Jembatan Shirathal Mustaqim

Alhabib Salim ibn Abdulloh Asy-Syatiri -hafidzahullahu ta'ala- pernah berkata, "Siapa yang membaca wirid/amalan ini setelah sholat fardhu Subuh, tanpa merubah posisi duduk tawaruk (tahiyat akhir) sebanyak 4 x dengan membaca:

أشهد أن لا إله إلا الله وحده لا شريك له. إلها واحد ا وربا شا هدا ونحن له مسلمون

Asyhadu aL-Laa iLaaha iL-La-LLohu wahdahu La syarikalah. iLaa haan wa-hidan wa rob-ban sya-hidan wa nahnu Lahu muslimun 4x (Hamba bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah, yang Maha Esa , tiada sekutu bagiNya, Tuhan yang Maha Ahad (satu), Tuhan yang Maha Menyaksikan, kepadaNya-lah kami berserah diri)

Maka jembatan shirathal mustaqim yang panjangnya bisa ribuan tahun, di hari kiamat kelak, akan dipendekkan oleh Allahu subhanahu wa ta'ala sehasta (sepanjang lengan orang dewasa), sehingga kita bisa melompat dengan mudah ke jannah disebrangnya, bagi siapa saja yang mau istiqomahkan dalam mengamalkannya/membiasakannya." Semoga kita semua dapat senantiasa mengamalkannya.

Sumber : Bani Alawiyyin Indonesia




"Saya tidak melihat seorang manusia sebagai manusia sejati hingga ia berbuat baik kepada orang lain, karena saya tidak melihat ada pembatas yang membedakan antara manusia dan hewan kecuali dalam hal berbuat baik kepada orang lain". (Mustafa Lutfi Manfaluti,Disadur dari buku “al-Nazharat”)
 

Doa Sayyidina al-Faqih al-Muqaddam Muhammad ibn `Ali Ba`alwi

اَللَّهُمَّ انْـقُلْنَا وَالْمُسْلِمِيْنَ مِنَ الشَّقَاوَةِ اِلَى السَّعَادَةِ, وَمِنَ النَّارِ اِلَى الْجَـنَّةِ, وَمِنَ الْعَذَابِ اِلَى الرَّحْمَةِ وَمِنَ الذُّ نُوْبِ اِلَى الْمَغْفِرَةِ, وَمِنَ اْلاِسَاءَةِ اِلَى اْلاِ حْسَانِ, وَمِنَ الْخَوْفِ اِلَى اْلاَ مَانِ, وَمِنَ اْلفَقْرِ اِلَى اْلغِنَى وَ مِنَ الذُّلِّ اِلَى الْعِزِّ, وَمِنَ اْلاِ هَانَةِ اِلَى اْلكَرَا مَةِ, وَمِنَ الضِّيْقِ اِلَى السَّعَةِ
 
Wahai ALLAH, Pindahkanlah kami dan orang-orang Muslim dari kedukaan kepada kebahagiaan, dari neraka kepada Syurga, dari azab kepada Rahmat, dari dosa kepada Ampunan, dari berbuat keburukan kepada berbuat kebajikan, dari takut kepada rasa aman, dari faqir kepada kaya, dari kehinaan kepada kemuliaan, dari kesempitan kepada kelapangan...

وَمِنَ الشَّرِّ اِلَى الْخَيْرِ, وَمِنَ اْلعُسْرِ اِلَى اْليُسْرِ, وَمِنَ اْلاِدْبَارِ اِلَى اْلاِقْبَالِ
وَمِنَ السُّقْمِ اِلَى الصِّحَّةِ , وَمِنَ السُّخْطِ اِلَى الرِّضَا , وَمِنَ اْلغَفْلَةِ اِلَى اْلعِبَادَةِ
وَمِنَ اْلفَتْرَةِ اِلَى اْلاِجْتِهَادِ,
وَمِنَ الْخِذْ لاَنِ اِلَى التَّوْفِيْقِ
وَمِنَ اْلبِدْعَةِ اِلَى السُّنَّةِ, وَمِنَ اْلجَوْرِ اِلَى اْلعَدْلِ

 
Dari kejahatan kepada kebaikan, dari kesulitan kepada kemudahan, dari berpaling kepada menghadap bersungguh-sungguh, dari penyakit kepada kesihatan, dari Kemurkaan kepada Keredhaan, dari kelalaian kepada `ibadah, dari keengganan kepada kesungguhan, dari terhalang kepada Tertolong, dari bid`ah kepada sunnah, dari ketidakadilan kepada keadilan...

اَللَّهُمَّ اَعِنَّا عَلَى دِيْنِنَا بِالدُّنْيَا, وَعَلَى الدُّنْيَا بِالتَّقْوَى, وَعَلَى التَّقْوَى بِالْعَمَلِ وَعَلَى اْلعَمَلِ بِالتَّوْفِيْقِ وَعَلَى جَمِيْعِ ذَالِكَ بِلُطْفِكَ الْمُفْضِى اِلَى رِضَاكَ الْمُنْهِى اِلَى جَنَّتِكَ الْمَصْحُوْبِ ذَالِكَ بِالنَّظَرِ اِلَى وَجْهِكَ اْلَكَرِيْمِ
 
Wahai ALLAH, Tolonglah kami atas Agama kami dengan dunia, dan pada dunia kami dengan ketaqwaan, dan pada ketaqwaan kami dengan amal, dan pada amal kami dengan Pertolongan, dan pada semuanya itu dengan KelembutanMU yang mendatangkan KeredhaanMU, yang menghantarkan ke SyurgaMU, yang disertai dengan memandang DzatMU yang Mulia...

يَا اَللهُ يَا اَللهُ يَا اَللهُ, يَا رَبَّاهُ يَا رَبَّاهُ يَا رَبَّاهُ, يَا غَوْثَاهُ يَا غَوْثَاهُ يَا غَوْثَاهُ يَا اَكْرَمَ اْلاَكْرَمِيْنَ يَا رَحْمَنُ يَا رَحِيْمُ يَا ذَالْجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ يَا ذَالْمَوَاهِبِ اْلعِظَامِ
 
Wahai ALLAH, wahai ALLAH, wahai ALLAH, wahai Tuhanku, wahai Tuhanku, wahai Tuhanku, wahai Penolongku, wahai Penolongku, wahai Penolongku. Wahai Dzat yang Paling Mulia di antara yang mulia, wahai yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, wahai yang Maha Memiliki Keagungan dan Kemuliaan. Wahai yang Maha Memiliki segala Pemberian yang Agung... 

اَسْتَغْفِرُ اللهَ اْلعَظِيْمَ اَلَّذِى لآاِلَهَ اِلاَّ هُوَ اْلحَيُّ اْلقَيُّوْمُ وَاَتُوْبُ اِلَيْهِ
 
Aku memohon Ampun kepada ALLAH yang Maha Agung, yang tiada Tuhan Selain DIA,
yang Maha Hidup dan Maha Berdiri Sendiri, dan aku bertaubat kepadaNYA... 

اَللَّهُمَّ اِنِّى أَسْأَلُكَ التَّوْفِيْقَ لِمَحَابِّكَ مِنَ اْلأَعْمَالِ
وَصِدْقَ التَّوَكُّلِ عَلَيْك وَحُسْنَ الظَّنِّ بِكَ, وَالْغُنْيَةَ عَمَّنْ سِوَاك
 
Wahai ALLAH, aku memohon Taufiq kepadaMU untuk dapat melakukan perbuatan-perbuatan yang Engkau Cintai, tawakkal yang benar terhadapMU dan baik sangkaku kepadaMU dan tidak bergantung kepada selainMU...

اِلَهِى يَا لَطِيْفُ يَارَزَّاقُ يَا وَدُوْدُ يَاقَوِيُّ يَامَتِيْنُ, أَسْأَلُكَ تَأَهُّلاً بِكَ وَاسْتِغْرَاقًا فِيْكَ, وَلُطْفًا شَامِلاً مِنْ لَدُنْكَ وَرِزْقًا وَاسِعًا هَِنيْئًا مَرِيْئًا وَسِنًّا طَوِيْلاً وَعَمَلاً صَالِحًا, فِى اْلاِيْمَانِ وَاْليَقِيْنِ, وَمُلاَزَمَةً فِى الْحَقِّ وَالدِّيْنِ وَعِزًّا وَشَرَفًا يَبْقَى وَيَتَأَبَّدُ, لاَيَشُوْ بُهُ تَكَبُّرٌ وَلاَعُتُوٌّ وَلاَ فَسَادٌ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ
 
Tuhanku, wahai Dzat yang Maha Lembut, wahai Dzat yang Maha Pemberi rezki, yang Maha Pengasih, yang Maha Kuat, yang Maha Kukuh, aku memohon kepadaMU penghambaan semata kepadaMU, tenggelam dalam `ibadahMU, Kelembutan yang sempurna dari SisiMU dan rezki yang luas, yang menyenangkan dan sejahtera, umur yang panjang dan amal perbuatan yang shalih dengan penuh keimanan dan keyakinan, senantiasa berpegang dengan kebenaran dan Agama, keagungan dan kemuliaan yang tiada batas dan tiada akhir, yang tidak dinodai oleh kesombongan, tidak pula keangkuhan dan tidak pula kerosakan. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Dekat...


Selasa, 06 Oktober 2015

Ijazah dari Penyusun Simthudduror, Agar Hati Lapang, Urusan Lancar

Dalam Rohah Sore di kediaman Al-Qutb Al-Habib Abubakar bin Muhammad Assegaf Gresik Jatim kemarin lusa, dijelaskan bahwa guru beliau, Al-Imam Al-Qutb Al-Habib Ali bin Muhammad bin Husein Al-Habsy (Shohib Simthudduror) berpesan kepada Shohibul Haul Al-Qutb Al-Habib Abubakar bin Muhammad Assegaf Gresik Jawa Timur,
“Hendaknya engkau membaca,

(رب اشرح لي صدري و يسر لي امري )

“ROBBISYROH LII SHODRII WA YASSIRLII AMRII


setiap hari sebanyak 100x,

InsyaaAllah hatimu dan urusan duniamu dilapangkan dan dimudahkan oleh Allah SWT.”


قبــــول ياللّه …..


بحق الامام القطب الحبيب ابوبكر بن محمد السقاف..امين


Qobuul berkat wali qutub alhabib abubakar bin muhammad aseggaf..

Aamiin……


يالله بالتوفيق حتى نفيق ونلحق الفريق…


Mudah mudahan kita mendapat taufiq sehingga kita bisa di golongkan dengan orang-orang sholeh…

Aamiin…

(Na’am Qalby Ma’ak)


Sumber : Suara-NU

Kiat Menghadapi Banyak Masalah

Al-Imam Abu al-Hasan al-Syadzili, ulama shufi, radhiyallahu 'anhu berkata:

إذا أردت الصدق في القول فأكثر من قراءة إنا أنزلناه، وإن أردت الإخلاص في جميع أحوالك فأكثر من قراءة قل هو الله أحد، أو أردت تيسير الرزق فأكثر من قراءة قل أعوذ برب الفلق، أو أردت السلامة من الشر فأكثر من قراءة قل أعوذ برب الناس.

Apabila Anda menginginkan kejujuran dalam berbicara, perbanyaklah membaca surah inna anzalnaahu. ..
 
Apabila Anda menginginkan ketulusan dalam semua keadaan, perbanyaklah membaca surat Qul huwallaahu ahad...
 
Apabila Anda menginginkan kemudahan rizki, perbanyaklah membaca surat Qul a'udzu birabbil falaq. ..
 
Apabila Anda menginginkan selamat dari keburukan, perbanyaklah membaca surat Qul a'udzu Birabbinnas. ..



Sumber :  Status fb Ustadz Muhammad Idrus Ramli



الشعراني، الطبقات الكبرى والمناوي، الكواكب الدرية 2 ص 480

Senin, 05 Oktober 2015

Shalawat Uang



اَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ اْلمَبْعُوْثِ صَلاَةً تُجِعُلِي بِهَا مِنَ اْلاَمْوَالِ وَاْلمَرْكُوْبِ وَاْلمَطْعُوْمِ وَاْلمَلْبُوْسِ وَاْلفُلُوْسِ لِكُلِّ الطَّرِيْقِ وَاْلجُرُوْسِ فِي اْلقِيَامِ وَاْلجُلُوْسِ وَعَلىَ آلـِهِ وَصَحْبِهِ بِعَدَدِ أَنْوَاعٍ النَّفَسِ وَ النُفُوْسِ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَاحِمِيْنَ

Allahumma sholli wa sallim wa baarik ‘alaa Sayyidinaa Muhammadinil mab’uuts(i), sholaatan tuji‘ulii bihaa minal amwaali wal markuubi, wal math’uumi wal malbuusi, wal-fuluus(i), li kullith thoriiqi wal juruus(i), fil qiyaami wal julus(i), wa ‘alaa aalihi wa shohbihi bi ‘adaadi anwaa’in-nafasi wan nufuus(i), birohmatika ya arhamar roohimin.


Artinya : Ya Allah, limpahkanlah rahmat, keselamatan dan keberkahan kepada junjungan kami Nabi Muhammad saww. yang diutus, dengan sholawat yang dapat mendatangkan/menjadikan dengannya kepada saya kekayaan/harta, kendaraan, makanan, pakaian, dan uang, dari tiap-tiap jalan (usaha) dan perkataan, dalam keadaan berdiri dan duduk, dan sampaikan juga sholawat atas keluarga Nabi Muhammad saww. dan sahabatnya dengan sebanyak macam bilangan nafas dan jiwa-jiwa manusia, dengan rahmat (pertolongan)-Mu ya Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Alfaqir ijazahkan shalawat Fulus tersebut diatas bagi siapa saja yang mau mengamalkannya, Shalawat tersebut dibaca semampunya, sebanyak mungkin, boleh dibaca sehabis sholat, atau saat senggang, atau dibaca di malam hari, kalau dapat dibaca 11x setiap habis shalat lima waktu, tetapi yang lebih utama dibaca 100x dalam sehari semalamnya.




Penulis : Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus.
محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس


Group Majelis Nuurus-Sa'aadah(Diasuh oleh habib Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus. : http://www.facebook.com/groups/160814570679672/

http://shulfialaydrus.wordpress.com/
http://shulfialaydrus.blogspot.com/

9 Asma Untuk Memudahkan Rizki.



يا الله يا كريم يا واسع يا باسط يا رزاق يا وهاب يا كافي يا مغني يا ذا الطول
YAA ALLAHU YAA KARIIMU YAA WAASI'U YAA BAASIThU YAA ROZZAAQU YAA WAHHAABU YAA KAAFII YAA MUGhNII YAA DzATh ThOULI.

Artinya: Ya Allah, Yang Maha Dermawan, Yang Meluaskan, Yang Membentangkan, Yang Maha Memberi Rizki, Yang Maha Banyak Memberi, Yang Maha Mencukupi, Yang Memberi Kekayaan, Yang Memiliki Anugrah.

Asma 9 tersebut dibaca sebanyak-banyaknya, insya Allah bila amalan tersebut dibaca dengan istiqomah dapat memudahkan datangnya rizki.

Alfaqir (Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus) ijazahkan bagi siapa saja yang mau mengamalkannya.




Penulis : Muhammad Shulfi bin Abunawar Al ‘Aydrus.
محمد سلفى بن أبو نوار العيدروس

Selasa, 29 September 2015

Amalan-amalan untuk bermimpi ketemu Nabi Muhammad saw

Di dalam KITAB MAGHNATHISUL QABUL FIL WUSHUL ILAA RU’YATI SAYYIDINAR RASUL SAW (MAGHNATIS : RISALAH METODE BERJUMPA RASULULLAH SAW) buah karya dari Sayyid Hasan Muhammad syiddad ba Umar. Pengantar kitab ini adalah Habib Abdurrahman bin Syech Al-Atthas, Pengasuh Pondok Pesantren Al-Masyhad, Sukabumi.. Kitab yang sangat bagus karena diberi sambutan / referensi oleh beberapa Ulama besar.
Diantaranya :

Al-Habib Abdul Qadir bin Ahmad Asseqaf
Al-Habib Ahmad Masyhur Al-Haddad
Al-Habib Abu Bakar bin Ali Al-Masyhur
Al-Habib Hasyim Al-Idrus
Al-Habib Abdul Qadir Jilani bin Salim Al-Khird
As-Sayyid Abdurrahman bin Ahmad Al-Kaff
As-Sayyid Ali bin Abdullah bin Husein Asseqqaf
As-Sayyid Muhammad bin said bin Al-Baidh
As-Syekh Husein Shaleh Al-Masibily
As-Syekh Abdur Rahiim Syekh Ali Musa
As-Syekh Abdullah Sirajuddin
As-Syekh Musa Abduh Yusuf
As-Syekh Shaleh Al-Syekh Al-Abbassy
As-Syekh Ahmad Al-Badawi bin Usman Al-Barawy

Beliau-beliau diatas menyatakan bahwa Kitab ini MAGHNATHISUL QABUL FIL WUSHUL ILAA RU’YATI SAYYIDINAR RASUL, adalah satu kitab yang terjamin ke shahihannya dan berdasarkan dalil yang kuat juga dari Ijazah yang bersambung secara berantai sanadnya. Merupakan pedoman bagi para Muhibbin yang bercita- cita untuk dapat bertemu dengan Junjungan Yang Mulia Sayyidina wa Habibina wa Maulana Rasulullah Muhammad bin Abdillah SAW.
Perangkum kitab ini merangkumnya kedalam tiga bahasan pokok dalam merajut kecintaan dan menjalin keterpautan hati kepada Nabi SAW secara sistematis dan proporsional berdasarkan Al- Qur’an, As-Sunnah, dan wacana para salaf dan khalaf melalui pengamalan sholawat. Perjumpaan yang dimaksud adalah dengan melalui mimpi dan diharapkan berlanjut ke alam nyata.

Mimpi merupakan yang pertama nampak dari wahyu kenabian kepada Rasulullah SAW sebagaimana yang diterangkan dalam hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari dalam Shahihnya pada bahasan Ta’bir dan oleh Muslim pada bahasan Al-Imam (hadist no : 252). Kata RU’YAH digunakan untuk mimpi yang disukai, sedangkan kata HULUM untuk mimpi yang tidak disukai. Terkadang kata Ru’yah digunakan untuk keduanya. Dalam Hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari Muslim pada bahasan itu- dari Abu Qatadah bahwa Nabi SAW bersabda : “ Ru’yah yang benar berasal dari Allah dan Hulum yang buruk berasal dari Syetan.”

Sayyid Allamah Abdullah bin Alwi Al-Haddad Ra pernah ditanya tentang Ru’yah dan beliau mengatakan, ”Mimpi adalah bagian dari kenabian dan memiliki alam tersendiri, malah mimpi merupakan dinding pemisah antara kasyf yang bersifat bathin dengan kesadaran (yagdhah) yang bersifat zhohir”. Kewalian biasanya diawali dengan mimpi sebagaimana yang di awali oleh Rasulullah SAW pada awal kenabian. Namun tidak setiap mimpi yang diawali oleh seseorang bersifat demikian.

Orang yang suka mencampur adukkan yang haq dengan yang batil kecil kemungkinannya untuk mendapatkan mimpi yang benar (Shidig).  Syarat bermimpi yang benar adalah bersikap jujur dan menjauhkan diri dari khayalan-khayalan buruk.
Allah memuliakan para pecinta Nabinya dengan kemampuan melihat Rasulullah SAW ketika tidur sebagai perwujudan dari mengutamakan dan memuliakan beliau SAW adalah pangkat yang paling agung yang didambakan dan diharapkan oleh setiap insan yang mencintai beliau.

Sesuai dengan sabda Nabi SAW,”Tidak beriman (dengan sempurna) satu diantara kamu, sehingga aku lebih dicintainya dari pada dirinya sendiri, anaknya, orang tuanya dan setiap manusia.”
Setelah Allah menganugerahi para pecinta dengan kemampuan melihat Nabi-NYA SAW dikala tidur, kedudukan mereka menjadi tinggi dengan memperbanyak bacaan sholawat dan salam sambil mengikuti jejak beliau yang sempurna, sehingga Allah Yang Maha Mulia memberi mereka keutamaan.
Mereka mampu melihat beliau dan berkumpul bersama beliau dalam keadaan terjaga. Itulah yang termasuk pangkat yang tinggi dan derajat yang agung.
Sebagaimana sabda beliau SAW, ”Barangsiapa melihat aku diwaktu tidur maka dia benar-benar melihat aku, karena sesungguhnya setan tidak mampu menyerupai aku”. (Sungguh benar Nabi SAW yang benar dan dibenarkan).
Setelah itu beliau memberi kabar gembira kepada kita : “Barangsiapa melihat aku diwaktu tidur, maka dia akan melihat aku di waktu terjaga atau (dia seakan-akan melihat aku di waktu terjaga) setan tidak dapat menyerupai aku”. (HR.Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Tirmidzi).

Diantara syarat-syarat Mahabbah kepada Rasul SAW adalah :
Taqwa dan Istiqomah yang sempurna. Karena merupakan azaz yang kokoh dalam semua amal ibadah disamping niat yang benar dengan ikhlas.
Didalam mengikuti jejak rasul SAW ada 3 faedah yang besar dan agung :

* Dicintai Oleh Allah SWT.
* Taat kepada Rasulullah SAW.
* Diampuni dosa-dosanya.

Tersebut didalam kitab Mafatihul Mafatih : Barangsiapa bisa bermimpi melihat Rasulullah SAW dikala tidur, maka dia akan mendapatkan Husnul Khotimah dan syafaat beliau, mendapatkan surga dan Allah mengampuninya serta kedua orang tuanya- jika keduanya muslim. Dia termasuk yang mengkhatamkan Qur’an sebanyak 12 kali, sakaratul maut terasa ringan baginya, siksa kubur dihilangkan dari padanya, diselamatkan dari kesulitan da hari kiamat dan tercapai hajatnya didunia dan akhirat dengan kasih sayang dan karunia-NYA.

Ketahuilah bahwasanya mimpi melihat beliau SAW adalah Haq. Mimpi adalah suatu keterbukaan yang tidak bisa terjadi kecuali dengan hilangnya penutup / Hijab dari hati.Oleh karena itu tidak bisa dipercaya kecuali mimpi seseorang laki-laki shaleh dan benar ucapannya. Adapun orang yang banyak kebohongannya, tidaklah benar mimpinya. Orang yang banyak kerusakan dan perbuatan maksiatnya akan gelap hatinya, sehingga apa yang dilihatnya adalah bunga-bunga tidur.

Ketahuilah, bahwa sesungguhnya orang yang diberi Taufiq oleh Allah SWT dan dimuliakan dengan melihat Nabi SAW, terkadang dia melihat beliau dalam bentuk-bentuk yang banyak. Hal ini kembali kepada perilaku orang yang melihat beliau, karena perobahan tingkah lakunya, istiqomahnya, dan khaufnya kepada Allah, disertai cara-cara menunaikan ibadah-ibadah fardhu dengan benar. Apabila amalan orang yang melihat Rasul SAW baik, maka baik pula baginya bentuk dan rupa beliau. Terkadang beliau nampak dengan sifat-sifat yang dimilikinya, kendatipun demikian beliau diatas segala sifat-sifat itu dari kebagusan, kesempurnaan, kedermawanan, cahaya dan rahasia beliau yang merupakan sifat-sifat Mulia yang tidak diketahui kecuali Tuhan Yang Maha Pencipta lagi Maha Agung.

Orang yang berkeinginan untuk melihat Rasulullah SAW wajib menambah :

1. Sikap merendahkan diri kepada Allah SWT.
2. Beradab bersama Rasulullah SAW.
3. Memandang sesuatu sesuai yang disenangi dan di Ridhai Oleh Allah dan Rasul-NYA.
4. Menjauhi semua tempat yang tidak di Ridhai oleh Allah dan Rasul-NYA.
Dan berikut ini adalah contoh beberapa faedah untuk tujuan yang dimaksud, maka bangun dan berjuanglah, ambillah dia untukmu dan semoga kita dapat menyaksikan Ke Maha Murahan dan Ke Maha Agungan Allah yang Maha Penolong dan pemberi Taufiq.

Faedah beberapa surah di dalam Al-Qur’an untuk tujuan berjumpa (Mimpi) kepada Rasulullah SAW.

1. Surah Al-Kautsar
Barangsiapa membacanya dimalam hari 1.000 kali, maka dia akan bermimpi melihat Nabi SAW. (Mujarab Shahih)

2. Surah Al-Muzammil
Barangsiapa ingin melihat Nabi SAW maka bacalah surah itu sebanyak 41 kali. Maka dia pasti akan melihat beliau SAW. (Mujarab shohih)

3. Surah Al-Qodr
Dibaca pada malam jum’at 1.000 kali maka dia tidak akan mati sebelum melihat Nabi SAW. (Mujarab)

4. Surah Al- Qurays
Dibaca malam jum’at 1.000 kali, kemudian tidur dalam keadaan suci maka dia akan melihat Nabi SAW didalam tidurnya dan tercapai maksud serta tujuannya. (Mujarab)

5. Surah Al-Ikhlas
Riwayat Ibnu Abbas : Dibaca malam hari 1.000 kali, maka dia akan melihat Nabi SAW didalam tidurnya. (Mujarab)
Dibagian lain Ibnu Abbas menerangkan : “Barangsiapa yang melaksanakan sholat dua rakaat pada malam jum’at, pada setiap rakaatnya setelah fatehah membaca Surah Al-Ikhlas 25 kali setelah itu ba’da sholat membaca sholawat dengan sighat ini :
Shollallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin Nabiyyil ummi. 1.000 kali.
Maka tidak akan sempurna jum’at yang akan datang kecuali dia melihat Nabi SAW diwaktu tidurnya. Jika dia dapat melihat Nabi SAW maka Allah SWT akan mengampuni dosa-dosanya. (Mujarab Shohih)

Faedah beberapa sholawat pendek An-Nabi SAW.
1. Sholawat Nur

Bismillahir rahmanir rahiim…
Allaahumma innii as-aluka bi nuuril anwaaril ladzii huwa ‘ainuka laa ghoiruka an turiyanii wajha nabiyyika sayyidinaa Muhammadin sholallahu ‘alaihi wa aalihi wassallama kamaa Huwa ‘indaka.
Sighat sholawat tersebut dibaca 100 kali. (Ini Mujarab)

2. Sholawat Ummi

Bismillahir rahmanir rahiim…
Allaahumma sholli ‘alaa sayyidina Muhammadin nabiyyil ummi. 1.000 kali.
Caranya : Sholat sunah dua rakaat pada malam jum’at. Dalam setiap rakaatnya membaca ba’da al-fatehah : Ayat Qursy.1x dan Surah Al-Ikhlas 15 kali. Setelah salam membaca sholawat tersebut diatas 1.000 kali. (Mujarab)

3. Sholawat Syekh Abbu Abbas Al-Mursy Ra.

Bismillahir rahmanir rahiim…
Allaahumma sholli ‘alaa sayyidina Muhammadin ‘abdika wa nabiyyika wa rasuulikan nabiyyil ummi wa ‘alaa aalihi wa shohbihi wa sallim. 500 kali.
Berkata Syekh Abbu Abbas Al-Mursy Ra : “Barang siapa membaca secara rutin sighat sholawat tersebut dalam sehari semalam sebanyak 500 x, maka dia tidak akan mati sebelum berkumpul bersama Nabi SAW dialam nyata (terjaga).” Syekh Yusuf An- Nabhani menambahkan dan menerangkan : Apabila sholawat tersebut berfaedah untuk melihat Nabi SAW dialam nyata, tentunya sholawat tersebut lebih berfaedah lagi untuk melihat beliau didalam tidur”. (Ini Mujarab)

4. Sholawat Sayyid Jamaludin Abu Mawahib Asy-Syadzily Ra.

Beliau adalah termasuk orang-orang pilihan yang agung. Beliau berkata, ”Saya pernah melihat Rasulullah SAW didalam tidur, lalu beliau SAW berkata kepadaku “Bacalah olehmu ketika hendak tidur…
Bismillahir rahmanir rahiim. 5x
A’udzubillahi minasy-syaithonnir rajiim.5x
Allaahumma bihaqqi Muhammadin arinii wajha Muhammadin haalaan wa maalaan.5x
Apabila engkau membacanya ketika hendak tidur, maka aku akan mendatangimu dan aku tidak akan meninggalkanmu sama sekali.“
Lalu beliau menuturkan “alangkah indahnya bentuk bacaan ini dan juga artinya bagi orang yang mempercayainya, terlebih lagi jika engkau menambahinya dengan bacaan sholawat dan salam kepada Nabi SAW”. (Ini Mujarab Shohih).

5. Sholawat Rahmat
Penulis kitab ini Sayyid Hasan Muhammad syiddad ba Umar mengatakan telah memperoleh ijazah dari Guru beliau Al-Habib Zein bin Ibrahim bin Smith- dan beliau berkata : “Sesungguhnya Al-Habib Ali bin Muhammad Al-Habsy Ra berkata : “Barang siapa banyak membaca sighat sholawat yang berkah ini maka dia akan melihat An-Nabi SAW”.
Inilah sighat sholawat yang dimaksud :

Bismillahir rahmanir rahiim…
Allaahumma sholli wa sallim ’alaa Sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aali sayyidinaa Muhammad miftaahi baabi rohmaatillah, ‘adada maafii ‘ilmillah, sholaatan wa salaaman daa-imaini bidawamii mulkillah”.
Dan beliau- Sayyid Hasan Muhammad syiddad ba Umar mengatakan telah memperoleh sighat sholawat yang sama dari Al-Habib Hasan bin Abdullah Asy-Syatthiri diawal perjumpaan beliau di Raudhah yang mulia di Masjid Madinah Al-Munawarrah.

Tambahan dari alfaqir (Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar Al 'Aydrus):
* Barangsiapa membaca shalawat ruhi ini minimal 100x setiap harinya dan pada malam jum’at 1000x maka ia akan bermimpi ketemu Nabi Muhammad.
اللهم صل على روح سيدنا محمد فى الارواح, و على جسده فى الاجساد, و على قبره فى القبور
Allaahumma sholli 'alaa ruuhi sayyidinaa muhammadin fil- arwaahi, wa 'alaa jasadihi fil-ajsaadi, wa 'alaa qobrihi fil- qubuuri.
Artinya : Yaa Allah limpahkanlah shalawat kepada ruh sayyidina Muhammad di alam ruh, kepada jasadnya di alam jasad dan kepada kuburnya di alam kubur".
Imam Syarany berkata : "Nabi Muhammad telah bersabda : barangsiapa mengucapkan shalawat atasku dengan cara yang dikemukakan dalam shalawat ini (shalawat ruhi di atas), maka ia akan melihatku di dalam mimpi, barangsiapa melihatku didalam mimpinya maka ia akan melihatku di Hari Kiamat, barangsiapa melihatku di Hari Kiamat maka aku akan memberikan syafaat, dan barangsiapa yang aku beri syafaat niscaya ia akan meminum dari telagaku dan diharamkan Allah jasadnya dari neraka". I
* Juga dikatakan barangsiapa membaca syair burdah pada bait ke 8 ini :
والحب يعترض اللذات بالالم نعم سرى طيف من اهوى فارقني
Na'am saroo' thoifu man ahwaa' fa-arroqonii * wal-hubbu ya'taridhul-ladzaati bil-alami.
Artinya : “Memang terlintas dirinya dalam mimpi hingga kuterjaga. Tak hentinya cinta merindangi kenikmatan dengan derita”.
Diamalkan setelah habis sholat isya sebanyak-banyaknya dengan penuh kerinduan dengan Nabi Muhammad saww. dan sampai ia tertidur maka Insya Allah ia akan bermimpi ketemu Nabi Muhammad saww. I
* Amalan ini saya dapat dari Al-Habib Ahmad bin Novel Bin Jindan untuk dapat bermimpi bertemu dengan Nabi Muhammad saww., amalan ini dibaca 300x sebelum tidur.
Ini amalannya :
ليته خصني برؤية وجه زال عن كل من رآه الشقاء
Laitahu khoshshinii biru'yati wajhin zaala 'an kulli man ro- aahusy-syaqoo'u. 300 kali.
* Amalan shalawat ini juga dikatakan bisa untuk bermimpi ketemu Nabi saww. bila dibacanya, shalawat ini dibaca 100x yang sebelumnya mengerjakan sholat sunnah 2 roka’at.
Ini shalawatnya :
يا نور النور يا مدبر الامور بلغ عني روح سيدنا محمد و ارواح آل سيدنا محمد تحية و سلاما
Yaa nuuran-nuuri yaa mudabbirol-umuuri balligh 'annii ruuha sayyidinaa muhammadin wa arwaaha aali sayyidinaa muhammadin tahiyyatan wa salaaman.
Artinya : "Ya Allah sumber pancaran nur, Ya Allah Tuhan yang mengatur semua perkara, semoga Engkau sampaikan daripadaku salam dan tahiyat kepada Ruh Nabi Muhammad saww. dan ruh keluarga Nabi Muhammad saww". 100 kali.
Hadits-hadits berkenaan dengan mimpi ketemu Nabi Muhammad saww.
حَدََّثَنَا عَبْدَانُ أَخْبَرَنَا عَبْدُ اللَّهِ عَنْ يُونُسَ عَنْ الزُّهْرِيِّ حَدَّثَنِي أَبُو سَلَمَةَ أَنَّ أَبَا هُرَيْرَةَ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ رَآنِي فِي الْمَنَامِ فَسَيَرَانِي فِي الْيَقَظَةِ وَلَا يَتَمَثَّلُ الشَّيْطَانُ بِي قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ قَالَ ابْنُ سِيرِينَ إِذَا رَآهُ فِي صُورَتِهِ
Telah menceritakan kepada kami 'Abdan telah mengabarkan kepada kami Abdullah dari Yunus dari Az Zuhri telah menceritakan kepadaku Abu Salamah, bahwasanya Abu Hurairah mengatakan, aku mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa melihatku dalam tidur, maka (seakan-akan) ia melihatku ketika terjaga, (karena) setan tidak bisa menyerupaiku." Abu Abdullah mengatakan, Ibnu Sirin mengatakan; 'Maksudnya jika melihat beliau dengan bentuk (asli) beliau.' (HR. Bukhori No. 6478, Ibnu Majah No.3895)I
حَدَّثَنَا مُعَلَّى بْنُ أَسَدٍ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْعَزِيزِ بْنُ مُخْتَارٍ حَدَّثَنَا ثَابِتٌ الْبُنَانِيُّ عَنْ أَنَسٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ رَآنِي فِي الْمَنَامِ فَقَدْ رَآنِي فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لَا يَتَخَيَّلُ بِي وَرُؤْيَا الْمُؤْمِنِ جُزْءٌ مِنْ سِتَّةٍ وَأَرْبَعِينَ جُزْءًا مِنْ النُّبُوَّةِ
Telah menceritakan kepada kami Mu'allaa bin Asad telah menceritakan kepada kami 'Abdul 'Aziz bin Mukhtar telah menceritakan kepada kami Tsabit Al Bunani dari Anas radliallahu 'anhu mengatakan, Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Siapa melihatku dalam mimpi, berarti ia telah melihatku, sebab setan tidak bisa menjelma sepertiku, dan mimpi seorang mukmin adalah sebagian dari empat puluh enam bagian kenabian." (HR. Bukhori No.6479)I
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ يُوسُفَ حَدَّثَنَا اللَّيْثُ حَدَّثَنِي ابْنُ الْهَادِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ خَبَّابٍ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ سَمِعَ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ رَآنِي فَقَدْ رَأَى الْحَقَّ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لَا يَتَكَوَّنُنِي
Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin Yusuf telah menceritakan kepada kami Al Laits telah menceritakan kepadaku Ibnul Al Had dari Abdullah bin Khabbab dari Abu Sa'id Al Khudzri, ia mendengar Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barangsiapa melihatku, berarti ia telah melihat yang sebenarnya, sebab setan tak bisa menjelma sepertiku." (HR. Bukhori No.6482)I
حَدََّثَنَا أَبُو الرَّبِيعِ سُلَيْمَانُ بْنُ دَاوُدَ الْعَتَكِيُّ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ يَعْنِي ابْنَ زَيْدٍ حَدَّثَنَا أَيُّوبُ وَهِشَامٌ عَنْ مُحَمَّدٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ رَآنِي فِي الْمَنَامِ فَقَدْ رَآنِي فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لَا يَتَمَثَّلُ بِي
Telah menceritakan kepada kami Abu Ar Rabi' Sulaiman bin Dawud Al 'Ataki; Telah menceritakan kepada kami Hammad yaitu Ibnu Zaid; Telah menceritakan kepada kami Ayyub dan Hisyam dari Muhammad dari Abu Hurairah dia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Barang siapa bermimpi melihatku dalam tidurnya, maka sesungguhnya dia benar-benar melihatku; karena setan itu tidak dapat menyerupai bentukku." (HR. Muslim No.4206)I
حَدََّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ حَدَّثَنَا عَاصِمُ بْنُ كُلَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ رَآنِي فِي الْمَنَامِ فَقَدْ رَآنِي فَإِنَّ الشَّيْطَانَ لَا يَتَمَثَّلُ بِي وَقَالَ ابْنُ فُضَيْلٍ مَرَّةً يَتَخَيَّلُ بِي فَإِنَّ رُؤْيَا الْعَبْدِ الْمُؤْمِنِ الصَّادِقَةَ الصَّالِحَةَ جُزْءٌ مِنْ سَبْعِينَ جُزْءًا مِنْ النُّبُوَّةِ
Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail telah menceritakan kepada kami 'Ashim bin Kulaib dari bapaknya dari Abu Hurairah, dia berkata; Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa Salam bersabda: "Barangsiapa melihatku di dalam mimpi sungguh dia telah melihatku (yang sebenarnya), karena sesungguhnya setan tidak bisa menyerupai aku" -Ibnu fidloil berkata: "menghayalkan aku-, Sesungguhnya mimpi seorang mukmin yang benar adalah satu bagian dari tujuh puluh bagian kenabian." (HR. Ahmad No.6871, At-Tirmidzi No.2202)I
Dan masih banyak dalil-dalil lainnya tentang kebenaran seseorang dapat bermimpi ketemu Nabi Muhammad saww.

Alfaqir (Habib Muhammad Shulfi bin Abunawar Al 'Aydrus) ijazahkan bagi yang mau mengamalkan amalan-amalan ini...