Maksiat merupakan malapetaka karena maksiat mengundang adzab. Sungguh patut kita bersedih jika di daerah atau wilayah kita ada tempat maksiat sebab tempat maksiat itu akan mengundang adzab di wilayah dan daerah kita. Dilain sisi kita juga berkewajiban untuk menghilangkan tempat maksiat tersebut sebagaimana firman Allah berikut ini :
(وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ
إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ
الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ وَلا تَكُونُوا كَالَّذِينَ
تَفَرَّقُوا وَاخْتَلَفُوا مِنْ بَعْدِ مَا جَاءَهُمُ الْبَيِّنَاتُ
وَأُولَئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ عَظِيمٌ) (آل عمران:105)
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung. Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat, (QS. 3:105)
Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; mereka adalah orang-orang yang beruntung. Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai-berai dan berselisih sesudah datang keterangan yang jelas kepada mereka. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat, (QS. 3:105)
Namun seperti kita ketahui bahwa kebanyakan tempat maksiat dibekingi oleh preman sehingga kita tidak punya keberanian untuk menghilangkan tempat maksiat tersebut atau bisa juga kebanyakan warga atau masyarakat disekitar tempat maksiat tersebut tidak setuju kalau tempat maksiat tersebut dihilangkan karena menjadi sumber pendapatan bagi warga sekitar (ada yang jadi tukang parkir, penjual makanan dll) sehingga hanya segelintir
Qobiltu
BalasHapusQobiltu.syukron katsiron
BalasHapus