Pada kumpulan Shalawat Al Habib Ali di bagihan Hizib Hari Selasa ,
dari sekian puluh naskah shalawat ada yang cukup menarik menurut saya .
Jika di mayoritas naskah shalawat beliau yang dipenuhi dengan rumus –
rumus ilmu Haqiqat dan Ma’rifat yang begitu rumit dan dalam , ada satu
shalawat yang sedikit terasa “ cair “
Shalawat beliau
itu ada terkutip di dalamnya sebuah kata sederhana , yaitu An Nikah (
perkawinan ) . Berangkat dari ketidaktahuan saya atas kefadhilahan serta
keagungan shalawat – shalawat beliau , untuk shalawat yang satu ini
setidaknya saya punya harapan sederhana .
Harapan itu
adalah : “ karena ada tersebut kata AN NIKAH , maka semoga siapa saja
yang membaca shalawat ini dengan sepenuh hati , semoga Allah memudahkan
dirinya untuk dapat segera MENIKAH dan mendapatkan jodoh yang shalih
shalihah .
Bagi yang sudah menikah , semoga pernikahannya semakin
bertambah berkah dan jika pasangannya mengijinkan , semoga dapat
menikah lagi , lagi dan lagi … “
Shalawat itu adalah :
Shalawat itu adalah :
ALLOHUMA SHOLLI WASALLIM ‘ALA MAN HUWA LIAHLIL WUJUDI MISBAH
SAYYIDI ROSULILLAH , MUHAMMADIB NI ABDILLAH
IMAMI AHLIS SHOLAH
AL QOILI FIMA WARODA ‘ANHU ( I’LANUN NIKAH )
SHOLLOLLOHU ALAIHI WASALLAMA WA ALA ALIHI WASHOHBIHIS SALIKINA SABILAL FALAH
SAYYIDI ROSULILLAH , MUHAMMADIB NI ABDILLAH
IMAMI AHLIS SHOLAH
AL QOILI FIMA WARODA ‘ANHU ( I’LANUN NIKAH )
SHOLLOLLOHU ALAIHI WASALLAMA WA ALA ALIHI WASHOHBIHIS SALIKINA SABILAL FALAH
“ Ya Allah , semoga Shalawat dan Salam tercurah kepada seseorang yang
menjadi lentera bagi sekalian penghuni Semesta . Junjunganku Sang Utusan
Tuhan , Muhammad putra Abdillah , Pemimpin orang-orang Shaleh . Yang
berkata – sebagaimana tertera di dalam Haditsnya – … ( I’lanun Nikah )
… Wartakanlah Pernikahan !
Semoga shalawat dan Salam tercurah kepada dirinya , kepada keluarganya , shahabatnya yang mereka telah menempuh jalan keselamatan “
Soal pernikahan, diantara tempat Faforit (yang tidak sembarang orang dapat mengalaminya) untuk menikah adalah Masjid Riyadh Kota Solo . Masjid yang di dirikan oleh Al Habib Alwiy bin Ali bin Muhammad al Habsyi ini memang menjadi salah satu “ Magnet “ keagaman ,diyanah, di Kota Solo. Sehingga dapat melangsungkan akad nikah di masjid ini , terutama pada saat majlis – majlis maulidnya ( baik yang Usbuiyyah di malam Jum’atnya ataupun yang sanawiyyah di hari Haul Solo ) adalah idaman banyak orang .
Masjid Riyadh ini dapat dikatakan sebagai salah satu tempat yang di dirikan atas dasar ketaqwaan MIN AWWALI YAUMIN. Yang membangun adalah Al Arif billah Al Habib Alwi putra dari Penulis Shimthud Duror, Sang Qhutbul Wujud Al Habib Ali Al Habasyi .
Karena tidak setiap Rumah kebaikan, didirikan dengan pondasi kebaikan. Sebagaimana tidak setiap majlis kebaikan itu di laksanakan atas niat yang baik dan penuh ketulusan . Ada yang disebut sebagai :
Semoga shalawat dan Salam tercurah kepada dirinya , kepada keluarganya , shahabatnya yang mereka telah menempuh jalan keselamatan “
Soal pernikahan, diantara tempat Faforit (yang tidak sembarang orang dapat mengalaminya) untuk menikah adalah Masjid Riyadh Kota Solo . Masjid yang di dirikan oleh Al Habib Alwiy bin Ali bin Muhammad al Habsyi ini memang menjadi salah satu “ Magnet “ keagaman ,diyanah, di Kota Solo. Sehingga dapat melangsungkan akad nikah di masjid ini , terutama pada saat majlis – majlis maulidnya ( baik yang Usbuiyyah di malam Jum’atnya ataupun yang sanawiyyah di hari Haul Solo ) adalah idaman banyak orang .
Masjid Riyadh ini dapat dikatakan sebagai salah satu tempat yang di dirikan atas dasar ketaqwaan MIN AWWALI YAUMIN. Yang membangun adalah Al Arif billah Al Habib Alwi putra dari Penulis Shimthud Duror, Sang Qhutbul Wujud Al Habib Ali Al Habasyi .
Karena tidak setiap Rumah kebaikan, didirikan dengan pondasi kebaikan. Sebagaimana tidak setiap majlis kebaikan itu di laksanakan atas niat yang baik dan penuh ketulusan . Ada yang disebut sebagai :
_ Masjid Dhiror
_Majlis-majlis Dhiror .
Habibana Salim bin Abdullah As Syathiriy pernah berkata : “ Jaman sekarang , masjid- masjid dhiror banyak bertebaran di setiap tempat . Orang – orang banyak yang membangun masjid tetapi niat membangunnya tidak baik .
Tempat-tempat seperti itu , pasti akan lenyap dan musnah tidak akan langgeng . Sebagaimana telah dirasakan kebenaran ungkapan “ MAN KADHAB KHOROB “ ..Barang siapa yang berbohong maka akan hancur .
_Majlis-majlis Dhiror .
Habibana Salim bin Abdullah As Syathiriy pernah berkata : “ Jaman sekarang , masjid- masjid dhiror banyak bertebaran di setiap tempat . Orang – orang banyak yang membangun masjid tetapi niat membangunnya tidak baik .
Tempat-tempat seperti itu , pasti akan lenyap dan musnah tidak akan langgeng . Sebagaimana telah dirasakan kebenaran ungkapan “ MAN KADHAB KHOROB “ ..Barang siapa yang berbohong maka akan hancur .
Sekarang sudah banyak terbukti , tempat-tempat yang
dibangun tidak dengan niat yang baik , maka akan hancur dan rusak di
kemuudian hari . Tidak lama , selang beberapa tahun hanya menyisakan
puing-puingnya saja akhirnya.
Banyak para Shalihin yang mampu mendeteksi tempat – tempat Dziror tersebut , namun mereka diperintahkan untuk “ diam “ … ( Karena hal seperti ini baagihan dari Rahasia Tuhan ) . “
Masjid Riyadh Solo pada perjalanan waktu selanjutnya ada dalam pemeliharaan Sayyidinal Habib Anis bin Alwi al Habasyi . Beliau sebagaimana ayahandanya , semakin memakmurkan masjid ini dan tidak menaruh sesuatu di sana , tidak membangun / merenofasinya kecuali dengan harta-harta yang Halal .
Pernah seorang saudagar kaya memberi Infak uang ratusan juta kepada Habib Anis . Uang masing dalam pak, dan di dibungkus plastic hitam . Saat menerimanya , terliihat Habib Anis seperti merasakan adanya sesuatu .
Banyak para Shalihin yang mampu mendeteksi tempat – tempat Dziror tersebut , namun mereka diperintahkan untuk “ diam “ … ( Karena hal seperti ini baagihan dari Rahasia Tuhan ) . “
Masjid Riyadh Solo pada perjalanan waktu selanjutnya ada dalam pemeliharaan Sayyidinal Habib Anis bin Alwi al Habasyi . Beliau sebagaimana ayahandanya , semakin memakmurkan masjid ini dan tidak menaruh sesuatu di sana , tidak membangun / merenofasinya kecuali dengan harta-harta yang Halal .
Pernah seorang saudagar kaya memberi Infak uang ratusan juta kepada Habib Anis . Uang masing dalam pak, dan di dibungkus plastic hitam . Saat menerimanya , terliihat Habib Anis seperti merasakan adanya sesuatu .
Sesudah mengucapkan terimakasih , beliau bersikap biasa
saja kepada Saudagar itu . Sebuah sikap yang “ sedikit ganjil “ bagi
seseorang yang baru saja di sedekahi uang ratusan juta .
(Beda
denganSaya , di kasih bisharoh 10 ribu rupiah oleh seseorang , wajah
saya pasti berubah jadi familier kepada yang member uang :D) . Habib Anis , dikasih Ratussan juta biasa-biasa saja .
Ternyata , sesudah shalat Jama’ah , saudagar itu berkata kepada Beliau sambil menunjuk kearah jendela Masjid sebelah Mihrab . Kata Saudagar itu :
Ternyata , sesudah shalat Jama’ah , saudagar itu berkata kepada Beliau sambil menunjuk kearah jendela Masjid sebelah Mihrab . Kata Saudagar itu :
“ Habib , alangkah baiknya jika kusen-kusen Jendela itu di ganti yang baru yang lebih baik ”
Mendengar kalimat itu , langsung berubah rona wajah Beliau . Dengan suara yang sedikit keras beliau berkata kepada si saudagar :
Mendengar kalimat itu , langsung berubah rona wajah Beliau . Dengan suara yang sedikit keras beliau berkata kepada si saudagar :
“ O
, jadi maksud Tuan memberi ana banyak Uang tadi , untuk ngatur-ngatur
saya soal Masjid ini ? . Tuan perlu tahu , Ana membangun masjid ini
murni dari uang jerih payah tangan ana sendiri . Ana tidak butuh uang
anda . “
Habib Anis segera memerintahkan seseorang untuk mengambil gepokan Uang dalam plastic dari dalam kamar beliau dan beliau serahkan kembali kepada yang memberikannya :
Habib Anis segera memerintahkan seseorang untuk mengambil gepokan Uang dalam plastic dari dalam kamar beliau dan beliau serahkan kembali kepada yang memberikannya :
“ Silahkan ambil kembali Uang Tuan ini . ana sama sekali belum menyentuhnya ! “
Dan memang membangun Rumah Tuhan , membuat Majlis-Majlis Tuhan selain
dibutuhkan niat yang, baik , yang tulus serta ikhlas juga dibutuhkan
kehalalan harta-harta yang di tasarrufkan untuknya .
Bahkan
diriwayatkan bahwa saat Kaum Quraisy merenofasi Ka’bah , ditengah
perjalanan pembbangunan, harta – harta Halal yang mereka punya habis .
Akibatnya sebagihan bangunan Ka'bah keluar dari pondasi awal yang
dibangun oleh Nabiyullah Ibrohim .
Maka Kaum Quraisy di jaman
jahiliyyah itupun menghentikan pembangunan . Kaum yang tidak punya agama
seperti mereka saja mengetahui , kewajjiban membanggun kebaikan dengan
harta yang juga baik .
Namun sayangnya , dijaman sekarang ini , banyak dari kita membangun masjid-masjid yang megah , tetapi uang dan harta yang digunakan berasal dari “ negeri antahbarantah “ ! . Tidak lagi perduli halal / tidak . Yang penting uang dan dapat bayar tukang !!!
Banyak dari kita membuat Maajlis-Majlis Taklim / Tabligh-Tabligh akbar , namun tidak perduli darri mana uang ( biaya ) nya kita dapatkan . Lebih konyol lagi adalah majlis-majlis itu justru kita jadikan untuk mencari ketenaran dan mencari banyak uang .
Kata habibana Salim , Masjid yang kita bangun dengan cara seperti ini .
Pesantren yang kita bangun dengan cara seperti ini . Majlis yang kita
buat dengan cara seperti ini , adalah Masjid , Pesantren / Majlis Dhiror
!
Tidak lama lagi akan musnah di telan masa dan hanya meninggalkan puing-puing dan sisa .
Mbah Kyai Munif Girikusumo Mranggen didatangi sekelompok orang . Mereka adalah para Panitia pembangunan sebuah Masjid yang kini sudah rampung dan berdiri dengan megah di sebuah kota . Mereka datang ingin Mbah Munif unuk datang dalam peresmiannya dan sekaligus memberikannya Nama .
Tidak lama lagi akan musnah di telan masa dan hanya meninggalkan puing-puing dan sisa .
Mbah Kyai Munif Girikusumo Mranggen didatangi sekelompok orang . Mereka adalah para Panitia pembangunan sebuah Masjid yang kini sudah rampung dan berdiri dengan megah di sebuah kota . Mereka datang ingin Mbah Munif unuk datang dalam peresmiannya dan sekaligus memberikannya Nama .
Tetapi Mbah Munif menolak dengan halus . Seorang kerabat dekatnya
bertanya alasan menggapa beliau menolak . Mbah Munif menjawab :
“
Aku tidak berani … Sebab aku tidak tahu apakah niat mereka membangun
Masjid itu seikhlas dan setulus orang-orang tua mereka , saat ayah dan
kakek mereka membangun masjid di jaman dahulu atau tidak..”
Maka di jaman yang jungkir balik seperti ini , sunggguh merupakan anugerah yang agung dari Allah jika kita dapat menemukan sebuah tempat yang dibangun atas pondasi ketaqwaan ( ussisa Alat Taqwa ) sebagaimana Masjid Riyadh Solo ini .
Maka , nikmatilah ( Farta’uu ) …selagi masih ada kesempatan disana . Wallohu a’lam bis showab .
Maka di jaman yang jungkir balik seperti ini , sunggguh merupakan anugerah yang agung dari Allah jika kita dapat menemukan sebuah tempat yang dibangun atas pondasi ketaqwaan ( ussisa Alat Taqwa ) sebagaimana Masjid Riyadh Solo ini .
Maka , nikmatilah ( Farta’uu ) …selagi masih ada kesempatan disana . Wallohu a’lam bis showab .
Bersambung .
Sumber: Status FB Ustadz Madad Salim
Baca Juga
- Amalan agar mudah mendapatkan pekerjaan (PNS maupun Swasta)
- Sholawat Ringan, Ekonomi Cepat Tertata
- Amalan menang terhadap musuh dan musuh tidak bisa menang
- Asmak Hizib Benteng Keselamatan dengan Kekeramatan 4 Waliyulloh Besar
- Ijazah Selalu Ingat Ilmu yang Sudah Dipelajari Meskipun Sudah Bertahun-tahun
- Aneka Buku islami
- Aneka Barang islami